Kemarin 23 Pebruari 2015 aku pergi ke Surabaya untuk mengikuti training di PT. INSERA SENA, tepatnya di pabrik sepeda Polygon yang baru. Disini tempatnya lebih besar, proses produksi hingga berada di lantai empat. Disisi sebelah barat terdapat tanah kosong yang sebagian besar ditumbuhi rerumputan tinggi namun di bagian utara dekat pintu masuk terdapat mini park/ arena untuk mencoba sepeda.
Park ini tidak terlalu panjang sih, kalau gak salah kisaran 150m namun seluruh jengkal tanah dimanfaatkan untuk dijadikan bermacam jenis track sepeda gunung. bisa dipakai mencoba jenis sepeda Down Hill, All Mountain, Dirt Jump, Cross Country, bahkan kalau mau bermain Slope Style juga bisa.
Nah saat hari kedua kemarin aku melihat ada beberapa rider yang mencoba track tersebut, mereka memakai Collosus N9, Collosus TX, Collosus AX 2.0 dan ada yang memakai sepeda XC jenis lama yaitu Cozmic CX. Saat itu juga bersama teman trainingku menghampiri para rider tersebut, setelah berbincang sebentar kami berdua diberi kesempatan mencoba beberapa sepeda mereka.
Temanku mencoba Collosus TX sedangkan aku mencoba Collosus N9 yang kabar beritanya menghebohkan jagat sepeda tanah air dan dunia. Memang sepeda ini dipakai pada seri kejuaraan Enduro dunia, bahkan pernah naik podium loh.
Pada kesempatan ini aku ingin memberikan sedikit review tentang Collosus N9 ini
Frame : Carbon 26"
Fork : Rock Shox Pike w/Ta 20"
Handle Bar : Kona Satori Carbon
Handle Grip : Entity
Handle Stem : FSA Gravity 6cm
SeatPost : KS with Adjuster
Sadel : WTB
Wheelset : Mavic Cross Ride
Tire : Schwalbe muddy marry
shock : Fox w/pro pedal
Sprocket : Sram X0
Rear Dereleur :
Trigger : Sram X0
Pedal : Crank Brother
Chainring : 32t
Frame berbahan Carbon ini sangatlah ringan dan lentur, baik saat turunan dropoff, melahap tikungan, jumping, pedaling, braking dan tanjakan
saat melahap turunan drop off frame ini terasa sangat ringan, mampu menahan getaran yang besar. Bahkan pada saat pedalling di turunan drop off tidak terasa getaran yang berarti, enak lentur dan nyaman dech.
Saat mencoba bermanuver di track menikung atau belok frame FS3 ini terasa beda dengan beberapa merk frame yang lainnya, mudah dikendalikan tidak usah melakukan pengereman laju sepeda terasa sedikit melambat sendiri, tp saat keluar dari tikungan sepeda ini seakan terasa ada yang mendorong untuk cepat melaju.
Handle Bar Satori + Handle Stem + Grip Entity
Setelah ketiga komponent ini disatukan maka hasilnya adalah handling yang sangat memuaskan, Kelenturan Handle Bar Satori berbahan carbon mampu meredam getaran dengan sangat cepat sehingga kerja tangan kita jadi semakin ringan. Dengan hasil tersebut maka kedua tangan kita mampu bekerja dengan maksimal.
Seatpost KIND SHOCK atau KS
jenis seatpost yang bisa di adjuster naik turun sesuai dengan kebutuhan style bersepeda kita, saat bermanuver di track menurun kita bisa merendahkan sadel, sehingga mampu memberikan ruang untuk mermanuver. Sedangkan saat kita melahap jalan tanjakan, tinggal kita adjust naik sesuai dengan kenyamanan pedalling kita. istimewa menaik turunkan sadel tanpa turun dari sepeda.
Wheelset Mavic Cross Ride + Tire Schwalbe Muddy Marry
Whelset ini saat dipakai di track yang menikung terasa lentur banget seolah mampu bergerak-gerak mengimbangi manuver sang pengendara. dipadu dengan tire schwalbe Muddy Marry yang mampu memberikan traksi cengkeraman yang bagus baik saat menikung, slidding bahkan pada saat pengereman. recommended lah bagi para rider untuk memakainya.
Pedal Crank Brother
Lumayan enak sih buat pedalling, baik saat track menurun dan naik. Namun saat dipakai jumping, saat landing terkadang posisi kaki kita sedikit berubah, mungkin ini efek dari saya yang selalu memakai pedal Cleat. pada dasarnya pedal ini enak dan nyaman dipakai.
Fork RockShox w/TA 20
Dengan memakai TA20 fork ini terasa semakin kokoh dan kuat terutama saat jumping dan track menurun.
kerja fork ini sangat lembut karena fork ini jenis ini adalah coil air/ udara dan minyak. Tinggal kita lakukan penyetelan yang sesuai dengan bobot tubuh dan style kita saat mengendarai sepeda. sudah itu saja kerja fork akan maksimal sehingga membantu kita untuk menaklukan track yang ada.
Triger, Rd, Sprocket Sram XO
menggunakan part ini berbeda jauh saat kita telah terbiasa memakai shimano yang tergolong lebih halus. Namun setiap merk pasti ada kelemahan dan kelebihanya. Saat memakai part ini awalnya aneh, namun kayanya cocok dengna part ini, lebih presisi daripada merk satunya, namun proses shiftingnya terasa lebih kasar. namun itulah ciri khas dari merk Sram. cocok saat pertama kali pakai, walau awalnya perlu adaptasi.
Chainring 32teeth
namun hanya ada satu kekurangan yang mungkin kalau kita memakai sepeda ini dalam jarak yang cukup jauh yaitu chainring sepeda ini kurang besar, jadi saat melakukan shifing beban pada kaki kita terasa agak canggung yakni seperti saat kita shifting naik akan terasa terlalu ringan, namun saat kita shifting turun akan terasa terlalu berat.
Saran saya mending kita pakai chainring 38teeth atau 39 teeth, karena saat saya mencoba memakai chainring ukuran tersebut beban di kaki jadi terasa lebih pas, tidak terlalu berat dan tidak terlalu ringan.
Kesimpulan dari review saya ini adalah sepeda ini sangatlahcocok buat mereka yang suka dengan olahraga extreme. mungkin bagi mereka yang takut untuk memakai frame jenis carbon, saya rasa ini adalah solusinya. frame sudah dipakai pada kejuaraan Enduro dunia.
Demikian review saya tentang Collosus N9, semoga artikel ini bermanfaat bagi mereka yang penasaran dengan sepeda jenis satu ini.
Salam gowes
Tidak ada komentar:
Posting Komentar